Minggu, 20 November 2016
5 KEBOHONGAN PARADE KEBHINEKAAN
[portalpiyungan.co] JAKARTA - Meskipun mengusung tagline kebhinekaan diyakini parade ini sebagai aksi tandingan yang digagas oleh kelompok pendukung AHOK menyikapi aksi ummat Islam terbesar 4 November lalu.
Para inisiator parade ini antara lain para tim sukses Ahok di Pilgub 2017 yang sebelumnya rajin berkicau di dunia maya, namun pada eksekusi di lapangan parade ini menimbulkan beberapa hal yang kontroversial dan pembohongan publik.
Inilah 5 (lima) kebohongan parade kebhinekaan yang kami rangkum:
1. Jumlah Massa Parade Kebhinekaan 100 ribu lebih
Sebelumnya pada konferensi pers mengatakan �Massa setelah dihitung lagi sekitar 100.000 massa rielnya. Namun kami mengundang acara ini secara publik, dan banyak komunitas yang memberikan antusias,�
Ada lagi yang menyebut jumlah peserta aksi mencapai 97.000.
Namun fakta di lapangan yang ikut kegiatan parade ini maksimal 5 ribu oranh karena tidak sampai memenuhi areal patung kuda.
2. Gunakan Foto Kampanye PDIP 1999 Sebagai Foto Parade Kebhinekaan
Politisi PDIP Eva Sundari Mengunggah foto kampanye PDIP ketika pemilu tahun 1999 yang disebut sebagai foto parade kebhinekaan, sebuah kebohongan nyata untuk membual di ranah publik namun parahnya foto tersebut di share juga oleh para pendukung parade kbhinekaan di dunia maya menunjukkan kualitas mereka di dunia maya seperti apa.
3. Parade Adat dan Budaya Indonesia
Penyelenggara parade mengatakan parade akan menghadirkan parade kebudayaan dan para peserta akan menggunakan pakaian adat di Indonesia sebagai simbol Kebhinekaan, namun faktanya terdapat peserta parade menggunakan pakaian zaman Romawi. Itu pakaian adat dari daerah mana di Indonesia.
4. Parade Merusak Tanaman
Sebelumnya para �buzzer� Ahoker di dunia maya membuly peserta Aksi Umat Islam I karena ada taman yang rusak. Mereka mendadak jadi aktivis pecinta lingkungan bahkan besoknya Pak Djarot dan Ahoker simbolisasi perbaiki taman yang rusak dengan koar-koar Cinta Lingkungan. Namun pada parade kali ini membuktikan omongan mereka hanya lips service belaka terbukti banyak peserta parade yang duduk-duduk dan merusak taman. Kalau pesertanya ratusan ribu atau jutaan masih wajar ada yang tak terkendali sehingga merusak tanam, tapi ini peserta cuma secuil dan ternyata peserta secuil ini tak bisa dijaga untuk menjaga taman, yang dulu koar-koarnya Cinta Lingkungan.
5. Massa Pendemo Bayaran
Dalam suatu kesempatan Ahok menuduh peserta Aksi Umat Islam 4 November adalah massa bayaran. Begitu juga para pendukung Ahok di dunia maya kerap melontarkan tudingan tersebut. Namun FAKTA di lapangan ternyata para peserta Parade mengaku sendiri dibayar dengan jumlah bervariasi, dan bahkan pembagian uang itu secra terang-terangan di muka publik.
***
PLUS mereka berusaha berdalih Parade Kebhinekaan ternyata adalah Parade Mendukung Ahok.
Para peserta Parade secara terang-terang menunjuk 2 jari sebagai simbol pasangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI.
Ada juga yang membagikan pin Ahok-Djarot saat acara parade.
Tak ayal banyak netizen mengungkap bahwa parade Bhinneka ini tak lain adalah Aksi Bela Ahok.
"Mereka pada linglung. Mau bilang JAGA AHOK saja harus muter-muter JAGA PANCASILA - JAGA KEBHINEKAAN - JAGA NKRI (jaga mulutmu...!!)," ujar @AdhieMassardi, mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur.
Sumber: SP, dll
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Post Comment