[portalpiyungan.info] Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sepakat mengalihkan 9,36% saham pemerintah di PT Freeport Indonesia kepada holding BUMN pertambangan. Jika holding ini telah terbentuk, pemerintah hanya tinggal mentransfernya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berharap keputusan tersebut sudah melalui tahap yang cermat. Dengan demikian, hasil akhirnya pun kelak merupakan yang terbaik.
"Ya saya pikir kita musti hitung baik-baik lah. Mana yang terbaik nanti. Karena kan sebenarnya agak terlambat. Jadi mestinya sudah 50%, jadi kita tunggu dulu lah sebentar," ujarnya saat ditemui di Gedung BPPT, Jakarta, Senin, 21 November 2016.
Bahkan, Luhut pun mengaku enggan berkomentar lebih lanjut terkait rencana pemerintah tersebut. Sebab, dia merasa ini harus diperhitungkan secara cermat dan sebaik mungkin. Dirinya berencana juga akan membicarakannya dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
"Saya juga belum ingin berspekulasi mengenai ini. Nanti saya bicara lagi dengan Pak Jonan dulu lah," tuturnya.
Menanggapi berita ini, seorang netizen berkomentar singkat.
"Tagih saham papa," tulis netizen @Zumpio.
"Tenang... Sudah aman koq saham papa.. Bisa tidur nyenyak," tulis @Ronin4711.Tagih saham Papa... https://t.co/fjJHRaxr9R� Sobari Hong Jr. (@Zumpio) November 21, 2016
Seperti diketahui luas, sempat beredar rekaman pembicaraan kontroversial seputar pembagian jatah saham PT Freeport yang melibatkan nama-nama petinggi negara.
Beberapa pihak menyangkal, namun kemudian publik menemukan kebenaran atas kontroversi tersebut melalui polah tingkah para elit yang sudah tak malu-malu lagi belakangan ini.
Post Comment